Sedangkan kata ‘mendem’ dalam bahasa Jawa memiliki arti mabuk yang dapat diartikan secara keseluruhan sebagai Semar yang sedang mabuk karena konon saat makan kudapan ini dijamin selalu ketagihan.
Dilihat secara nilai filosofi, Semar Mendem di sini juga menyimbolkan makna Semar si pemegang kekuasaan tidak diperbolehkan sampai mabuk kekuasaan, tapi harus selalu penuh nilai kebaikan dan mengayomi rakyat, sebagaimana dihimpun dari Traveling Yuk dan iNews Jember, Senin (18/9/2023)
Siapa sangka ya, ternyata Semar Mendem yang dijumpai dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, selametan, atau acara penting lainnya ini bukan hanya enak, tetapi juga memiliki makna budaya yang dalam.
(Rizky Pradita Ananda)