Eksis sejak Masa Kolonial Belanda, Begini Sejarah Kereta Api Pertama di Indonesia

Novie Fauziah, Jurnalis
Sabtu 02 September 2023 18:01 WIB
Potret kereta api Indonesia di era modern (Foto: KAI)
Share :

Selanjutnya, dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.

Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia (Jakarta) atau Soerabaja (Surabaya).

Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij" (NIS).

Kala itu dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada 10 Agustus 1867.

Gerbong kereta api di Stasiun Gambir (Foto: PJKA)

Di Indonesia pernah ada lokomotif uap dari berbagai jenis, antara lain; Tipe B, Tipe BB, Tipe C, Tipe CC, Tipe D, Tipe DD dan Tipe F.

Sebagian lokomotif uap yang pernah ada di Indonesia tersebut di atas (seri B, C, BB, CC, DD, D dan F) telah dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa dan Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Sebagian di antaranya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya karena tersisa fotonya saja.

Selain itu, terdapat berbagai jenis kereta api. Misalnya untuk kereta penumpang adalah sarana untuk mengangkut penumpang, sedangkan untuk mengangkut barang disebut gerbong sedangkan untuk mengangkut barang cair disebut ketel.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya