“Untuk LRT sendiri kita akan pantau berapa persen menyumbang pada peningkatan wisatawan. Tapi tahap pertama aksebilitas ini akan sangat terbantukan,” tuturnya.
“Apalagi kalau nanti LRT nya sudah beroperasi full, dan sudah ditambah dengan interkoneksi ke rute-rute lainnya,” lanjutnya.
Hal ini menurutnya, berkaca dengan kesuksesan MRT sejak pertama diluncurkan beberapa waktu lalu.
Ia menilai, kehadiran MRT hingga LRT tak hanya menjadi angin segar sebagai transportasi umum, namun juga bisa menjadi opsi wisata infrastruktur modern yang bisa dinikmati masyarakat.
Presiden Jokowi tinjau LRT (Foto: MPI)
“Pas (MRT) baru diluncurkan, peningkatan sampai 100 ribu per hari itu salah satunya dipicu oleh wisata infrastruktur modern kita sebutnya. Jadi waktu itu yang belom pernah naik MRT jadi naik MRT,” pungkasnya.
Selain itu, ia juga berharap agar kehadiran LRT bisa mengurangi polusi udara di Jakarta. Mengingat, salah satu penyumbang polusi adalah kendaraan pribadi.
“Tadi Pak Presiden meresmikan LRT. Mohon dipakai. Karena transportasi ini juga menyumbang daripada polusi, jadi kita beralih ke penggunaan transportasi umum dan LRT, cepat, murah, nyaman dan juga mengurangi polusi,” ajak Sandi.
(Rizka Diputra)