Ternyata Ini Penyebab Banyak Orang Minang Bernama Kebarat-baratan

Rina Anggraeni, Jurnalis
Selasa 22 Agustus 2023 17:01 WIB
Rumah adat Minangkabau, Sumatera Barat (Foto: IG/@yudhisa_putra)
Share :

TERDAPAT sejumlah alasan kenapa banyak orang Minangkabau memiliki nama berbau orang barat.

Padahal dulu para orangtua di sana kerap memberikan nama anaknya dengan menjunjung tinggi kearifan lokal seperti nama Kirai, Upiak Arai, Talipuak, Si Rancak dan sebagainya.

Barulah setelah Islam masuk dan berkembang di Sumatera Barat pada umumnya, nama-nama orang Minang mulai berubah menjadi kearab-araban seperti Mohammad Attar, Mohammad Natsir, Saiful, Bahri, Mochtar, Ali, Amir, Arifin, dan masih banyak lagi.

Namun, seiring berjalannya waktu, kini banyak para orangtua justru memberikan nama kebarat-baratan kepada anaknya. Di antaranya Jefri Nichol, Nikita Willy, Rizal Mantovani hingga Arzetti Bilbina.

Lantas apa sih alasan banyak orang Minang bernama seperti orang barat atau bule?

Jefri Nichol, artis berdarah Minangkabau (Foto: MPI)

Beberapa faktor anak Minang memiliki nama bule dikarenakan permasalahan kultural imbas kejadian Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Gerakan ini didahului oleh keluarnya ultimatum Piagam Perjuangan untuk Menyelamatkan Negara dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatera Barat, Indonesia.

Konflik yang terjadi ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan pemberlakuan otonomi daerah yang lebih luas. Ultimatum tersebut bukan tuntutan pembentukan negara baru maupun pemberontakan, tetapi lebih merupakan protes mengenai bagaimana konstitusi dijalankan.

Bibit-bibit konflik tersebut mulai terjadi sejak dikeluarkannya Perda Nomor 50 tahun 1950 tentang Pembentukan Wilayah Otonom oleh Provinsi Sumatera Tengah waktu itu yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Riau yang kala itu masih mencakup wilayah Kepulauan Riau, dan Jambi sekarang.

Bagaimanapun, pertentangan ini dianggap sebagai sebuah pemberontakan oleh pemerintah pusat, yang menganggap ultimatum itu merupakan proklamasi pemerintahan tandingan, dan kemudian ditumpas dengan pengerahan kekuatan militer terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah militer Indonesia.

Nikita Willy, artis berdarah Minangkabau (Foto: IG/@nikitawillyofficial94)

Akibatnya, pemerintah pusat menaruh perhatian berlebihan kepada kawasan itu dengan cara Jawanisasi: mengirim banyak militer dan pejabat sipil dari Jawa ke Tanah Minang. Tentunya masuknya banyak etnis ke Minang ini membuat semangat dan identitas masyarakat Sumatera Barat perlahan lenyap.

Hingga mereka juga melakukan kreasi atas nama sehingga terdengar lebih kreatif. Bisa melakukan penyesuaian ketika mengadopsi nama Barat. Seperti 'Michael' yang diubah menjadi "Maikel" sesuai pelafalan orang pada umumnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya