TERDAPAT sejumlah alasan kenapa banyak orang Minangkabau memiliki nama berbau orang barat.
Padahal dulu para orangtua di sana kerap memberikan nama anaknya dengan menjunjung tinggi kearifan lokal seperti nama Kirai, Upiak Arai, Talipuak, Si Rancak dan sebagainya.
Barulah setelah Islam masuk dan berkembang di Sumatera Barat pada umumnya, nama-nama orang Minang mulai berubah menjadi kearab-araban seperti Mohammad Attar, Mohammad Natsir, Saiful, Bahri, Mochtar, Ali, Amir, Arifin, dan masih banyak lagi.
Namun, seiring berjalannya waktu, kini banyak para orangtua justru memberikan nama kebarat-baratan kepada anaknya. Di antaranya Jefri Nichol, Nikita Willy, Rizal Mantovani hingga Arzetti Bilbina.
Lantas apa sih alasan banyak orang Minang bernama seperti orang barat atau bule?
Jefri Nichol, artis berdarah Minangkabau (Foto: MPI)
Beberapa faktor anak Minang memiliki nama bule dikarenakan permasalahan kultural imbas kejadian Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Gerakan ini didahului oleh keluarnya ultimatum Piagam Perjuangan untuk Menyelamatkan Negara dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatera Barat, Indonesia.
Konflik yang terjadi ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan pemberlakuan otonomi daerah yang lebih luas. Ultimatum tersebut bukan tuntutan pembentukan negara baru maupun pemberontakan, tetapi lebih merupakan protes mengenai bagaimana konstitusi dijalankan.