SETIAP daerah di Indonesia punya tradisi turun temurun yang tak pernah putus hingga kini. Tak terkecuali orang Minangkabau di Sumatera Barat dengan tradisi unik dan tentunya punya makna mendalam.
Sejumlah tradisi orang Minang yang bakal dibahas kali ini masih tetap eksis. Ya, beruntung, banyak keturunan minang masih lekat pada budaya sehingga dengan senang hati meneruskan tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala.
Lalu, apa saja tradisi orang minang yang masih eksis sampai sekarang? Yuk simak dulu daftarnya supaya wawasan jadi semakin luas!
BACA JUGA:
1. Upacara Turun Mandi
Tradisi orang Minang yang sampai sekarang masih eksis ada Upacara Turun Mandi. Pada dasarnya, ini merupakan bentuk syukur atas kelahiran seorang buah hati.
Ilustrasi
Uniknya, tradisi minang satu ini punya aturan berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki, upacara turun mandi dilaksanakan pada tangga; ganjil, sementara perempuan pada hari genap.
Upacara Turun Mandi dilaksanakan dengan mengarak bayi menuju singai atau batang aia. Sosok yang membawa bayi tersebut tak lain adalah orang yang membantu proses persalinan.
2. Makan Bajamba
Makan Bajamba termasuk dalam tradisi orang Minang yang masih eksis. Mengutip dari laman Kemendikbud, tradisi ini diartikan sebagai tata cara makan, dimana hidangan disajikan dalam satu piring besar, kemudian disantap oleh beberapa orang sambil duduk melingkar.
BACA JUGA:
Santapan di piring Makan Bajamba ini umumnya terdiri dari rendang, cancang dagiang, gulai sayur nangka, beras pulut, pinyaram, kalami dan lan-lain. Adapun awal mula tradisi Makan Bajamba ini berlangsung sejak Islam hadir di tanah Minangkabau pada 7 hijriyah atau 13 M.
Tradisi makan Bajamba (Riaubook)
3. Balimau
Tradisi Balimau kerap dilakukan oleh masyarakat minang ketika jelang Ramadhan tiba. Mereka bakal mandi di sungai menggunakan jeruk guna membersihkan diri.
Mengapa jeruk? Zaman dahulu belum tersedia sabun seperti sekarang ini. Tujuan dari Balimau sebenarnya murni menyucikan diri sebelum berpuasa di bulan Ramadhan.
Namun sayangnya, semakin zaman berkembang, tradisi Balimau justru sering disalahgunakan dan pelaksanaannya jadi malah bertentangan dengan adat serta ajaran Islam.