Kisah Cinta Terlarang Sangkuriang ke Dayang Sumbi, Legenda di Balik Munculnya Gunung Tangkuban Perahu

Rina Anggraeni, Jurnalis
Senin 26 Juni 2023 08:00 WIB
Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: MNC Portal Indonesia)
Share :

GUNUNG Tangkuban Perahu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat salah satu destinasi wisata menarik di Jawa Barat. Bentuknya seperti perahu terbalik. Kawahnya yang terus memancarkan asap belerang pertanda bahwa Tangkuban Perahu adalah gunung api aktif.

Selain menyajikan pemandangan yang memukau, Gunung Tangkuban Perahu menyimpan cerita legenda menarik yang dituturkan secara turun-temurun oleh masyarakat sekitarnya.

Ya, legenda yang sangat masyhur dari Tanah Sunda tentang kisah cinta terlarang Sangkuriang dengan Dayang Sumbi yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Perahu.

Alkisah pada zaman dulu ada seekor babi melintas kehausan di hutan lalu menemukan air yang tertampung di tanaman keladi. Babi itu langsung meminumnya. Ternyata itu adalah air kencing Raja Sungging Perbangkara yang sangat sakti.

 BACA JUGA:

Setelah minum air kencing raja, babi itu mengandung lalu seorang bayi perempuan.

Raja Sungging Perbangkara mengetahui perihal adanya bayi perempuan yang terlahir karena air seninya itu. Ia pun pergi ke hutan dan menemukan bayi perempuan. Bayi itu dibawa ke istana kerajaan dan diberi nama Dayang Sumbi.

 

Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Dayang Sunbi tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik wajahnya. Serasa tak terbilang jumlah raja, pangeran dan bangsawan yang berkehendak memperistri anak perempuan Raja Sungging Perbangkara itu. Namun, semua pinangan itu di tolak Dayang Sumbi dengan halus.

Sama sekali tidak diduga oleh Dayang Sumbi , mereka yang ditolak pinangannya itu saling berperang sendiri untuk memperebutkan dirinya.

Dayang Sumbi sangat bersedih mengetahui kenyataan bahwa para pangeran, raja dan bangsawan yang ditolaknya saling melakukan peperangan. Dia pun memohon kepada Raja Sungging Perbangkara untuk mengasingkan diri.

Sang Raja akhirnya mengijinkan anaknya tersebut untuk mengasingkan diri. Dayang Sumbi mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani oleh seekor anjing jantan bernama si tumang. Untuk mengisi waktu luangnya selama dalam pengasingan, Dayang Sumbi pun menenun.

Alkisah, ketika Dayang Sumbi sedang menenun, peralatan tenunannya terjatuh. Ketika itu Dayang Sumbi merasa malas untuk mengambilnya.

 

Terlontarlah ucapan yang tidak terlalu disadarinya.” Siapapun juga yang bersedia mengambilkan peralatan tenunku yang terjatuh, seandainya itu lelaki akan kujadikan suami, jika dia perempuan dia akan kujadikan saudara.”

Tak disangka si tumang mengambil peralatan tenun yang terjatuh itu dan memberikannya kepada Dayang Sumbi.

Tidak ada yang dapat diperbuat Dayang Sumbi selain memenuhi ucapannya. Dia menikah dengan Si Tumang yang ternyata titisan dewa. Si Tumang adalah dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke bumi. Beberapa bulan setelah menikah, Dayang Sumbi pun mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Dayang Sumbi memberinya nama Sangkuriang.

Waktu terus berlalu. Beberapa tahun kemudian terlewati. Sangkuriang telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan wajahnya, gagah, tubuhnya kuat dan kekar. Sakti mandraguna pula anak Dayang Sumbi ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya