"Jadi start from the book kemudian bisa menjadi film, lagu, dan masih banyak lagi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan mengapresiasi peluncuran buku yang melibatkan unsur-unsur pemangku adat dalam proses pembuatannya.
Ia juga mengapresiasi Kemenparekraf yang telah memberikan kesempatan bagi para penulis dari Sasak untuk menghasilkan suatu karya yang dipasarkan di market nasional.
"Saya sangat yakin mereka ini tidak kalah (bersaing). Kami juga merasa terpanggil untuk memberikan ruang bagi anak-anak kreatif ini," ucap Lalu.
(Rizka Diputra)