5 Negara Hanya Menerima Turis Berkantong Tebal, yang Kere Minggir Dulu!

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis
Jum'at 07 April 2023 09:02 WIB
Ilustrasi (Foto: Unsplash)
Share :

SETIDAKNYA terdapat 5 negara yang hanya menerima turis berduit atau berkantong tebal saja. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak negara mengalami berbagai macam permasalahan.

Untuk itu, seiring dengan pelonggarakan pembatasan perjalanan, sejumlah negara melakukan eksperimen dengan menerapkan berbagai aturan untuk memulihkan kondisi lingkungan dan kehidupan lokal.

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi turis dan hanya menargetkan pada turis-turis kaya alias tajir saja.

Berikut 5 negara yang hanya menerima turis berduit saja seperti dikutip dari laman Euronews Travel.

1. Selandia Baru

Sejak Agustus 2022, Selandia Baru memberlakukan skema pemulihan di sektor pariwisata setelah pandemi dengan mengincar para turis berpenghasilan fantastis.

Selandia Baru (Foto: Instagram/@purenewzealand)

Bahkan Menteri Pariwisata, Stuart Nash dalam konferensi tahunan Dewan Ekspor Pariwisata Selandia Baru mengatakan jika turis yang dibutuhkan bukan yang naik van camping dan berkeliling negara dengan 10 dolar per hari maupun makan mie kering.

Sebaliknya, Nash ingin turis-turis yang menghabiskan banyak uang dan tinggal lebih lama di negara itu.

2. Kepulauan Cayman di Laut Karibia

Kepulauan Cayman di Laut Karibia merupakan destinasi wisata populer bagi kaum sultan. Untuk memulihkan citra kelas pariwisatanya pasca-pandemi, sejak 2020 pemerintah setempat mengeluarkan Global Citizen Concierge Program (GCCP).

Kepulauan Cayman (Foto: Instagram/@visitcaymanislands)

Program tersebut memberikan kesempatan bagi para pekerja jarak jauh (remote wroker) dengan penghasilan lebih dari USD100 ribu per tahun untuk tinggal di Kepulauan Cayman dan dapat mengajukan perpanjangan visa hingga dua tahun dengan biaya sebesar USD1.469 atau sekitar Rp21 jutaan.

3. Indonesia

Tanah Air juga menjadi salah satu negara yang terbuka pada turis-turis berdompet sultan. Ini terjadi sejak September 2021 dimana saat itu Indonesia telah menjadi salah satu negara pencari turis berkualitas pasca-pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami akan membidik pariwisata berkualitas di Bali, jadi kami tidak akan mengizinkan backpacker masuk setelah rencana pembukaan kembali untuk pelancong internasional resmi diberlakukan dalam waktu dekat,"

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya