Garut KLB Difteri, Bagaimana Penularan dan Gejalanya?

Pradita Ananda, Jurnalis
Kamis 23 Februari 2023 14:30 WIB
Infeksi difteri, (Foto: National Fondation for Infection Disease)
Share :

Sebagian orang ada yang punya risiko lebih tinggi untuk terinfeksi difteri, yakni orang-orang yang satu rumah dengan pasien, orang dengan riwayat kontak yang sering dan dekat dengan pasien dan orang yang secara langsung terpapar sekresi dari tempat infeksi yang dicurigai (misalnya, mulut, kulit) pasien.

Ketika seseorang sudah terinfeksi bakteri penyebab difteri, disebutkan lebih lanjut bakteri ini umumnya paling sering menginfeksi sistem pernapasan, saat bakteri masuk dan menempel pada lapisan sistem pernapasan maka bisa menimbulkan gejala seperti orang tersebut jadi lemah, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar di leher.

Tak hanya sistem pernapasan, difteri ini juga bisa menginfeksi kulit menyebabkan luka terbuka atau bisul. Namun, infeksi kulit difteri jarang mengakibatkan penyakit yang parah.

Sementara itu, sebagai upaya respon cepat KLB difteri di Garut agar tidak menyebar ke wilayah lain, sejauh ini Kementerian Kesehatan selain menetapkan KLB juga tengah melakukan Outbreak Respond Immunization (ORI).

“Selain menetapkan status KLB, lakukan juga Outbreak Respond Immunization (ORI) sesuai arahan komite ahli, kemudian melakukan koordinasi dengan lintas sektor dalam penanganan kasus difteri. Serta sosialisasi soal difteri dan pentingnya imunisasi ke masyarakat," papar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi lewat pesan singkat ke awak media pada 22 Februari 2023.

 BACA JUGA:Selain Batuk Tak Kunjung Sembuh, Ini Gejala Kanker Paru-paru yang Patut Diwaspadai

BACA JUGA:Seberapa Cepat Gejala Demensia Frontotemporal Bisa Muncul?

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya