Apalagi, belum lama ini Solo terpilih menjadi salah satu kota cerdas pangan. Dengan ini Solo bergabung dengan 213 negara di dunia yang menyandang sebutan serupa. "Di Indonesia baru Bandung dan Solo," katanya.
Dia mengatakan event tersebut juga untuk mempertegas Solo sebagai kota kuliner.
Menurut dia, dengan event yang bagus, maka akan berdampak pada lama tinggal wisatawan di Solo.
"Ini in line antara misi pemerintah dengan swasta. Di satu sisi jalan cepat, yang sisi lain jangan jalan lambat. Kuliner kita minimal harus berdaulat di Indonesia," kata dia.
(Salman Mardira)