Setelah melakukan asesmen, kebutuhan para pengungsi korban gempa Turki sangat beragam, seperti tenda keluarga, makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan usia pengungsi, baju hangat, penghangat, kebutuhan untuk wanita hamil, dan selimut untuk menghadapi musim dingin hingga suhu minus.
(Foto: Reuters)
Bambang mengatakan korban gempa juga membutuhkan dukungan psikososial, mengingat peristiwa gempa memasuki hari kesembilan. Sehingga, permasalahan-permasalahan sosial rawan terjadi, dan membutuhkan rehabilitasi psikososial maupun trauma healing bagi anak-anak dan dewasa.
"Tim Indonesia juga telah mengirimkan dua orang tenaga psikater dan psikolog untuk melakukan penanganan tersebut bersama-sama dengan Polri, kami juga berencana membuat tenda ramah anak di lokasi pengungsian untuk melakukan upaya mereka bermain dengan gim dan sebagainya," kata Bambang.
(Rizka Diputra)