Produk Biosimilar sendiri merupakan produk biologi yang memiliki zat aktif yang sama, dengan profil khasiat, keamanan, dan mutu serupa dengan produk biologi yang sudah disetujui.
Sebagai produk biosimilar yang digunakan untuk indikasi keganasan (kanker) Rituxikal diketahui mengandung rituximab yang karakteristiknya similar (serupa) dengan rituximab inovator dengan nama dagang Mabthera.
Rituxikal awalnya terdaftar tanggal 5 Agustus 2019 atas nama PT Kalbe Farma sebagai obat impor produksi Sinergium Biotech S.A., Argentina yang dirilis oleh mAbxience S.A.U, Argentina.
Lalu PT Kalbio Global Medika, yang merupakan industri farmasi grup Kalbe Farma, menerima transfer teknologi dari Sinergium Biotech S.A., Argentina dan mAbxience S.A.U, Argentina, agar bisa memproduksi Rituxikal di dalam negeri alias di Indonesia.
Cara kerjanya sendiri, produk antibodi monoklonal ini mengikat antigen transmembran CD20 pada limfosit sel B yang dihasilkan oleh sel kanker secara spesifik. Sehingga menimbulkan reaksi imunologi yang memicu sel kanker lisis (pecah).
Seiring dengan sudah keluarnya izin edar Rituxikal, diharapkan bisa menambah alternatif metode pengobatan untuk para pasien kanker Limfoma Non-Hodgkin (NHL) dan Leukemia Limfositik Kronik.
BACA JUGA:Catat! Pangan Ilegal Sitaan BPOM Banyak Ditemukan di Wilayah Ini!
BACA JUGA:BPOM Sita Kopi Sachet Starbucks, Ternyata Tak Punya Izin Edar!
(Rizky Pradita Ananda)