Mual dan Muntah, 2 Anak di Sleman Alami Keracunan Usai Makan Ciki Ngebul

Erfan Erlin, Jurnalis
Jum'at 13 Januari 2023 20:15 WIB
Jajanan ciki ngebul, (Foto: Kemenkes RI)
Share :

KASUS keracunan makanan karena pangan dengan nitrogen cair yang tengah viral, Ciki Ngebul tidak hanya terjadi di Ponorogo, Tasikmalaya, hingga Bekasi, Jawa Barat. Tapi juga terjadi di Kabupaten Sleman.

Kali ini dua orang anak di Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah, Sleman, yang masing-masing baru berusia 5 dan 7 tahun. Hal ini diungkap Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Kustini menuturkan dua bocah tersebut mulai mengalami gejala keracunan, pada Senin 9 Januari lalu.

Kustini mengatakan dua bocah tersebut mengalami demam, pusing dan muntah. Setelah ditelusuri, ternyata pada malam sebelumnya, keduanya membeli jajanan cikbul pada acara kesenian di Berbah.

"Anaknya senang saja dan orangtuanya tidak tahu bahayanya," ungkap Kustini.

Awalnya orang tua kedua bocah tersebut, mengira jika mual dan muntah yang dialami sang anak karena masuk angin. Namun akhirnya mulai khawatir, karena muntah dua anak tersebut berwarna kuning dan hijau. Barulah keduanya dibawa ke Puskesmas Berbah.

 Dari hasil pemeriksaan, didapati jumlah leukosit pada dua anak tersebut mencapai 14.000. Setelah mendapat penanganan dari petugas medis, untungnya kondisi kesehatan dua bocah tersebut berangsur membaik.

“Alhamdulilah, kondisi dua anak ini sekarang sudah baik dan bisa aktivitas lagi," terang Kustini.

Meski demikian, pihak Puskesmas tetap melakukan pemeriksaan kepada teman dan kakak dari dua korban, karena sang teman dan kakak korban juga mengonsumsi ciki ngebul. Namun disebutkan, keduanya tidak mengalami gejala seperti dua anak sebelumnya.

Menindaklanjuti temuan kasus tersebut, Kustini meminta Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini bagi masyarakat, sekolah dan pelaku usaha.

Ia juga meminta masyarakat agar segera melapor ke Puskesmas terdekat, apabila ada yang mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan demam setelah mengonsumsi ciki ngebul.

Ditambahkan Kustini, saat ini Dinas Kesehatan Sleman bersama BPOM juga telah turun ke lapangan, untuk melakukan monitoring penjaja makanan ringan dengan kepulan asap dari nitrogen cair tersebut. 

 BACA JUGA:Banyak yang Konsumsi, Kenapa Tak Semua Keracunan Ciki Ngebul?

BACA JUGA:Kasus Ciki Ngebul Indonesia Dapat Sorotan Mantan Petinggi WHO

"Beberapa hari ini sudah monitoring, di antaranya Pasar Mala di Denggung dan Maguwoharjo. Tidak ditemukan pedagang ciki ngebul," pungkas Kustini.

Para orang tua diminta sangat untuk mengawasi makanan atau jajanan yang dibeli dan dikonsumsi anak-anaknya.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya