Namun belum diketahui dengan jelas, apakah yang bertindak demikian hanya salah satu anak atau memang semua anak-anak yang meninggal dunia tersebut memiliki pola konsumsi yang sama, telah mengonsumsi lebih dari dosis standar.
Terkait kasus ini, dari keterangan pejabat Kementerian Kesehatan India mengatakan mereka sudah mengetahui laporan dari Uzbekistan, tetapi sayangnya saat dimintai komentar oleh media setempat, pihak Kemenkes India masih menolak berkomentar.
India sendiri, per Selasa 27 Desember 2022 dilapor oleh Reuters, diketahui sudah melakukan inspeksi beberapa pabrik obat di seluruh negeri untuk memastikan standar kualitas tinggi produksi obat sirop.
Kematian anak di Uzbekistan ini mengikuti kasus serupa di Gambia, dengan angka kematian sedikitnya 70 anak disebabkan oleh obat batuk dan pilek yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi, India.
BACA JUGA:Kaleidoskop 2022: Kasus Gagal Ginjal Akut hingga Obat Tercemar yang Telan Ratusan Nyawa Anak
BACA JUGA:Update Gangguan Ginjal Akut: Kemenkes Sebut Tak Ada Penambahan Angka Kematian
(Rizky Pradita Ananda)