DATA Riskesdas 2018 mencatat setidaknya 32 persen remaja di Indonesia mengalami anemia. Artinya 3 sampai 4 dari 10 remaja Indonesia mengidap anemia.
Anemia sendiri, masih kerap dilihat sebelah mata kerap dianggap tidak terlalu membahayakan kesehatan seseorang. Bagi sebagian orang awam, anemia hanya sekedar lemas sehingga pengidapnya sering pusing dan pingsan.
Secara medis, dikutip dari Cleveland Clinic, anemia terjadi saat seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah di tubuhnya, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sel darah merah ini lah yang bekerja untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Oksigen kemudian akan menggerakkan sel-sel dan memberi kita energi. Tanpa sel darah merah sehat yang melakukan tugasnya, maka tubuh tak akan mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi normal.
Patut diingat, meski beberapa jenis anemia bersifat jangka pendek dan ringan, jenis yang lain bisa berlangsung seumur hidup dan jika dibiarkan begitu saja tidak diobati, anemia bisa menyebabkan komplikasi masalah kesehatan dan mengancam jiwa.
Apa saja komplikasi yang terjadi saat anemia tidak diobati dengan tepat? Melansir Mayo Clinic, Jumat (16/12/2022) berikut uraian singkat empat komplikasi akibat anemia.
1. Kelelahan ekstrim: Anemia berat dapat membuat seseorang merasa sangat lelah sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas normalnya sehari-hari.