Penurunan PHBS di sini meliputi, mulai dari santai tidak memakai masker di tempat tertutup dan banyak orang, sudah mulai melupakan pentingnya kebiasaan cuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan pakai hand sanitizer.
"Sikap itu terbentuk karena masyarakat menganggap ancaman sudah menurun, sehingga kewaspadaan ikut menurun yang pada akhirnya membuat perilaku PHBS pun menurun," tambah Imran.
Imran menilai, untuk mengatasi ini dibutuhkan riset atau penelitian antropologi yang tepat untuk menangani masalah kebiasaan PHBS ini. Ia memandang perlunya peran antropolog dalam masalah ini, terutama antropolog kesehatan.
"PHBS itu besar kaitannya dengan urusan perilaku dan kebiasaan manusia. Ini ilmunya antropolog kesehatan. Sangat penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari jalan keluar dari PHBS yang menurun, di tengah ancaman XBB," tutupnya panjang lebar.
BACA JUGA:Musim Hujan di Tengah Pandemi Covid-19, Ahli Kesehatan: Wajib Disiplin Prokes 5M dan Kurangi Makan Instan
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, Kemenkes Bersiap Hadapi Kenaikan Covid-19
(Rizky Pradita Ananda)