Orang yang disandera atau korban kekerasan juga sering mengembangkan perasaan negatif terhadap polisi atau pihak lain yang mencoba menyelamatkannya. Dari studi peristiwa ini, para peneliti menyimpulkan penyebab untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Seseorang yang mengembangkan sindrom ini sering mengalami gejala stres pasca trauma, mimpi buruk, insomnia, kilas balik peristiwa, kecenderungan untuk mudah terkejut, kebingungan, dan kesulitan mempercayai orang lain.
Dari perspektif psikologis, fenomena ini bisa dipahami sebagai mekanisme bertahan hidup. Bahkan, dalam situasi penyanderaan, korban bisa bertindak seolah-olah mereka mengalami Stockholm syndrome untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.
(Vivin Lizetha)