Polisi Sebut Gas Air Mata Tak Mematikan, CDC: Pada Kondisi Tertentu Bisa Akibatkan Kematian

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Selasa 11 Oktober 2022 15:45 WIB
Tragedi Stadion Kanjuruhan, (Foto: MPI)
Share :

Selain gas CS, belakangan ini ada agen lain yang digunakan untuk mengaktifkan reseptor TRPV1, yaitu gas CR (benzodiazepine) dan gas CN (kloroasetofenon). Keduanya diketahui bisa memberikan efek lebih kuat dibanding gas CS.

Ini artinya, meski gas air mata tidak mematikan, namun tetap ada dampak buruk pada kesehatan tubuh. Contohnya, mata memerah dari penonton kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang beberapa waktu lalu yang foto-fotonya ramai beredar di sosial media.

Selain mata merah, efek negatif dari paparan gas air mata seperti diterangkan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) RS Akademik UGM, dr. Anton Sony Wibowo, SpTHT-KL, paparan gas air mata terlebih dengan jumlah banyak, bisa menyebabkan masalah untuk organ pernapasan, mata, maupun kulit.

"Gas air mata berbahaya bagi mata, saluran napas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," kata kata dr. Anton, dikutip dari dalam keterangan resminya di laman UGM, Selasa (11/10/2022).

Reaksi gas air mata yang terpapar ke kulit dapat menimbulkan iritasi. Kalau saluran napas yang terpapar, itu bisa mengiritasi selaput mukosa saluran napas yang menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas.

"Pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal," tegas dr Anton.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya