Michael Salnick sebagai pengacara Haak menjelaskan kepada USA Today, jika Janning bertanya kepada Haak apakah ada sesutu yang ingin dilakukan rekan kerjanya itu sebelum pensiun, dan terjadi begitu saja Haak melepaskan pakaiannya tanpa menyisakan satu busana pun. Pada sidang hukuman tahun lalu, Haak menyebut insiden itu “lelucon konsensual”.
Tak berhenti sampai di sana, tuduhan dari Janning kembali ditujukan untuk Haak karena melakukan masturbasi setelah menekspos tubuhnya, sedangkan Salnick membantah tuduhan atas kliennya tersebut.
Dari sekian tuduhan Janning kepada Haak, ia mengklaim setelah melaporkan insiden pada November 2020, Janning diberitahu bahwa penyelidikan Southwest atas Haak ditutup karena Haak telah pensun. Namun Janning pantang menyera, ia memutuskan pergi ke FBI untuk mengajukan tuduhan atas mantan pilot itu.
Janning bercerita, dirinya dihukum selama lebih dari tiga bulan, menghabiskan sebagian dari gajinya, serta ia diharuskan mengikuti pelatihan yang Janning rasa tidak perlu sebelum kembali bekerja. Selama kasus ini yang mengatakan jika Janning memiliki catatan bersih.
Serikat kerja atas insiden yang diangkat oleh Janning untuk memberikan komentar Southwest Airlens dalam sebuah pernyataan kepada USA TODAY, berikut komentarnya..
“Southwest Airlines menangani semua hal yang berkaitan dengan perilaku di tempat kerja dengan sangat serius, dengan kebijakan dan proses yang terdefinisi dengan baik untuk pelecehan seksual, diskriminasi, dan klaim pembalasan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Southwest Airlines memiliki budaya yang dibangun di atas memperlakukan orang lain dengan saling menghormati dan bermatabat, serta mereka berencana utnuk membela nama baik perusahaan dengan penuh semangat terhadap tuduhan yang dibuat dalam pengaduan baru-baru ini.
(Salman Mardira)