Rupanya Ini Alasan Kenapa Pilot Takut Lintasi Langit Tibet

Anya Azalia Faustina, Jurnalis
Sabtu 01 Oktober 2022 08:02 WIB
Tibet (Foto: IANS File Photo)
Share :

Setidaknya, ada 3 alasan mengapa dunia penerbangan modern masih menghindari wilayah ini.

1. Keadaan darurat

Tinggi rata-rata dataran tinggi Tibet adalah lebih dari 14.000 kaki, dan maskapai biasanya melintasi dalam ketinggian 30 ribu kaki. Dalam keadaan normal memang tidak masalah, tapi dalam keadaan darurat seperti kerusakan mesin, protokol keselamatan maskapai biasanya mengharuskan pesawat turun ke jarak 10 ribu kaki. Risikonya, mereka hanya akan menabrak gunung di ketinggian 14 ribu kaki.

2. Nihil penduduk

Karena wilayah tersebut tidak berpenduduk, makanya tidak ada permintaan penerbangan yang besar ke wilayah tersebut.

Penerbangan internasional jarak jauh antara Eropa dan Asia akan menghindari terbang di atas Tibet karena mereka tidak ingin mengambil risiko mengalami keadaan darurat.

3. Turbulensi parah dan risiko bahan bakar membeku

Saat angin kencang bergerak melewati dataran tinggi dan pegunungan, angin akan bergerak menyerupai gelombang. Jika ada pesawat melintas melewati gelombang angin ini, maka turbulensi akan menjadi sangat kuat yang bisa memicu situasi darurat terjadi. Dan akhirnya, masalah terjadi pada bahan bakar pesawat.

Secara teori, bahan bakar akan membeku jika temperatur mencapai angka di bawah -40 derajat. Kondisi cuaca dingin yang ekstrem itu jarang sekali terjadi saat pesawat sedang terbang. Tapi, temperatur udara di atas dataran tinggi Tibet memang sangat dingin dan bisa mencapai angka tersebut bahkan bisa lebih buruk lagi.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya