Ade Rai Beberkan Kesalahan Orang Diet: Yang Diturunkan Kadar Lemak Bukan Massa Otot

Tim Okezone, Jurnalis
Rabu 27 Juli 2022 14:33 WIB
Ade Rai. (Foto: Instagram)
Share :

KOMPOSISI tubuh merupakan konsep penting yang harus dimengerti sebelum melakukan diet. Banyak dari mereka yang mengira diet adalah membatasi makanan yang masuk ke tubuh. Padahal, diet yang baik adalah menjaga pola makan secara seimbang.

Binaragawan Ade Rai menjelaskan bahwa tubuh manusia terdiri dari otot, tulang, organ, cairan atau air, serta lemak. Otot, tulang, organ, dan cairan termasuk dalam kelompok fat-free mass atau lean body mass, yaitu bobot tubuh murni tanpa berat lemak.

“Banyak orang ingin menurunkan berat badan (weight loss), padahal sebenarnya yang dimaksud adalah menurunkan kadar lemak (fat loss) karena massa otot tetap harus dijaga,” kata Ade Rai yang juga menjadi Co-Creator Fita seperti dilansir dari Antara.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa otot seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras. Untuk laki-laki, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44 persen untuk usia 18-35 tahun, 36-40 persen untuk usia 36-55 tahun, 32-35 persen untuk usia 56-75 tahun, serta tidak jauh dari 31 persen untuk usia 76-85 tahun.

Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah 31-33 persen untuk usia 18-35 tahun, 29-31 persen untuk usia 36-55 tahun, 27-30 persen untuk usia 56-75 tahun, serta tidak terlampau jauh dari angka 26 persen saat usia 76-85 tahun.

Ade Rai sendiri, mengajak masyarakat untuk membangun kebiasaan hidup sehat sehari-hari selama 21 hari melalui program “Healthy Living by Ade Rai” yang dapat diunduh di Apple App Store.

Ade Rai mengatakan program didesain untuk membantu pengguna membangun pola hidup sehat dengan memahami lebih jauh tentang tubuh manusia untuk mencapai hasil fitness yang lebih maksimal.

Program tersebut berfokus untuk mencapai komposisi tubuh ideal, yaitu memiliki massa otot yang banyak dengan kadar lemak yang sedikit.

Chief Executive Officer Fita Reynazran Royono menambahkan program tersebut akan berlangsung selama 21 hari mengingat secara teori jika seseorang selama 21 hari melakukan sesuatu hal yang baru, yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya atau belum pernah dilakukan sebelumnya, maka orang tersebut akan memiliki kebiasaan baru.

“Kenapa hanya 21 hari, karena waktu ini cukup untuk melihat perubahan yang signifikan,” ujar Reynazran.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya