Studi: Disfungsi Ereksi hingga Rambut Rontok Termasuk Gejala Long Covid

Putra Syah Norens, Jurnalis
Kamis 28 Juli 2022 07:00 WIB
disfungsi ereksi pada pria jadi gejala Long Covid, (Foto: Freepik)
Share :

SELAMA ini gejala seperti gampang kelelahan, kabut otak, hingga hilangnya rasa penciuman, familiar disebut sebagai gejala dari Long Covid.

Tapi ternyata, gejala dari Long Covid, bisa lebih luas daripada itu. Studi baru menemukan bahwa ada gejala Long Covid yang lebih luas dari sebelumnya, mulai dari kerontokan rambut, disfungsi ereksi pada pria, kehilangan libido, dan inkontinensia, dikutip dari New York Post, Rabu (27/7/2022).

Temuan di atas, didapat dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University Of Birmingham. Menggunakan data catatan kesehatan dari sekitar 2,4 juta orang di Inggris, didapati bahwa mereka yang telah terinfeksi Covid-19 melaporkan 63 gejala lebih sering setelah 12 pekan paska positif, dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi.

Dari studi yang sudah diterbitkan dalam Nature Medicine tersebut, peneliti membagikan beberapa gejala yang umum terjadi menjadi tiga kategori, yaitu gejala pernapasan, kesehatan mental dan masalah kognitif.

Gejala umum lainnya, yaitu kehilangan daya penciuman, sesak napas, nyeri dada dan demam, mual dan muntah, demam, inkontinensia usus, disfungsi ereksi, anhedonia, dan pembengkakan anggota tubuh.

BACA JUGA:Peneliti Amerika Sebut Covid-19 Dapat Sebabkan Disfungsi Ereksi

Pada penelitian yang sama juga menemukan kalau kelompok tertentu, yakni perempuan, dan orang usia muda, etnis kulit hitam, dan orang etnis campuran lebih berisiko mengalami Long Covid.

Dokter Shamil Haroon, associate clinical professor Kesehatan Masyarakat University of Birmingham dan sekaligus penulis senior studi penelitian ini menyebutkan, merujuk pada hasil studi, gejala Long Covid memang nyatanya sangat luas kategorinya.

“Gejala Long Covid sangat luas dan tidak bisa sepenuhnya dijelaskan oleh faktor lain seperti gaya hidup, faktor risiko, atau kondisi kesehatan kronis,” tutur Dr. Shamil

Ia berharap, temuan ini bisa membantu para dokter dan pembuat kebijakan pedoman klinis jadi bisa menambah penilaian penyintas yang mengalami Long Covid.

“Gejala yang kami identifikasi ini , seharnya bisa membantu para dokter dan pengembang pedoman klinis untuk meningkatkan penilaian pasien yang mengalami efek jangka panjang dari infeksi Covid-19. Kemudian dan untuk selanjutnya, bisa mempertimbangkan bagaimana beban gejala ini bisa ditangani dengan baik,” pungkas Dr. Shamil

 BACA JUGA:Ini Alasan Infeksi Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berpotensi Long Covid

BACA JUGA:Diabetes Tipe 2 Termasuk Penyebab Seseorang Lebih Rentan Alami Long Covid-19?

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya