Pada penelitian yang sama juga menemukan kalau kelompok tertentu, yakni perempuan, dan orang usia muda, etnis kulit hitam, dan orang etnis campuran lebih berisiko mengalami Long Covid.
Dokter Shamil Haroon, associate clinical professor Kesehatan Masyarakat University of Birmingham dan sekaligus penulis senior studi penelitian ini menyebutkan, merujuk pada hasil studi, gejala Long Covid memang nyatanya sangat luas kategorinya.
“Gejala Long Covid sangat luas dan tidak bisa sepenuhnya dijelaskan oleh faktor lain seperti gaya hidup, faktor risiko, atau kondisi kesehatan kronis,” tutur Dr. Shamil
Ia berharap, temuan ini bisa membantu para dokter dan pembuat kebijakan pedoman klinis jadi bisa menambah penilaian penyintas yang mengalami Long Covid.
“Gejala yang kami identifikasi ini , seharnya bisa membantu para dokter dan pengembang pedoman klinis untuk meningkatkan penilaian pasien yang mengalami efek jangka panjang dari infeksi Covid-19. Kemudian dan untuk selanjutnya, bisa mempertimbangkan bagaimana beban gejala ini bisa ditangani dengan baik,” pungkas Dr. Shamil
BACA JUGA:Ini Alasan Infeksi Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berpotensi Long Covid
BACA JUGA:Diabetes Tipe 2 Termasuk Penyebab Seseorang Lebih Rentan Alami Long Covid-19?
(Rizky Pradita Ananda)