Ia menjelaskan, karena sudah seminggu memvalidasi parkir dan tidak tinggal di dekat bandara, maka berpikir tak ada gunanya pulang. Howell dan temannya lalu menunggu setengah hari di bandara tetapi disambut dengan kejutan buruk lain setelahnya.
“Saat itu pukul 18.20 dan selanjutnya penerbangan dibatalkan dan kami diperlakukan seperti sampah. Staf sangat kasar, mereka tidak ingin memberi kami pilihan sama sekali untuk penerbangan lain,” keluh Howell.
“Semuanya memalukan, fakta bahwa kami mengambil cuti tahunan yang berharga untuk perjalanan pertama kami sejak pra-pandemi dan ternyata inilah hasilnya,” katanya.
"Saya mengerti ada kesulitan dalam angkatan kerja, tetapi untuk apa dana talangan USD500 juta jika mereka bahkan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka?"
Cerita tentang penerbangan yang tertunda, penuh, bahkan dibatalkan telah menjadi hal biasa di Bandara Perth sejak liburan sekolah dimulai lebih dari sepekan lalu. Seorang juru bicara Virgin Australia Group meminta maaf atas gangguan pada penerbangan pelanggan mereka.