5. Kelurahan Rawajati: RW 001, 007
6. Kelurahan Ulujami: RW 005
7. Kelurahan Pondok Labu: RW 001, 003, 007, 009, 010
8. Kelurahan Bangka: RW 002, 003, 004
9. Kelurahan Pejaten Timur: RW 001, 003, 005, 006, 007, 008, 009, 010
10. Kelurahan Jatipadang: RW 002, 003, 004, 005, 006, 008, 009, 010.
Jakarta Timur 28 RW
1. Kelurahan Bidara Cina: RW 005, 007, 011, 014, 015
2. Kelurahan Kampung Melayu: RW 001, 002, 003, 004, 005, 006, 007, 008
3. Kelurahan Cawang: RW 001, 002, 003, 005, 008, 012
4. Kelurahan Cililitan: RW 006, 007
5. Kelurahan Cipinang Melayu: RW 003, 004
6. Kelurahan Makasar: RW 005, 007
7. Kelurahan Rambutan: RW 002, 003, 006
Jakarta Utara 8 RW
1. Kelurahan Pademangan Barat: RW 005
2. Kelurahan Pluit: RW 001, 005, 011, 016, 020, 021
3. Kelurahan Penjaringan: RW 017.
Sebagai penggetahuan, penyebab banjir yakni dari limpasan air dari hulu, pembangunan tata guna lahan di daerah hulu, hujan lokal, 13 sungai dari Bodetabek mengalir ke Jakarta, perubahan iklim, penurunan muka tanah, air laut pasang/rob, serta laut.
Hal tersebut juga pernah disampaikan akun Twitter Pemprov DKI juga, bahwa Jakarta menjadi hilir dari 13 sungai. "Jakarta menjadi hilir 13 sungai, disertai curah hujan lokal dan hulu yang seringkali tinggi, ditambah kenyataan hadirnya perubahan iklim global, membuat beberapa wilayah Ibu Kota, rawan banjir,"tulis @DKIJakarta.
(Salman Mardira)