Meski penyebab pastinya tidak diketahui, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah.
Bell’s Palsy juga diduga disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus seperti herpes zoster, flu B, gondongan, hingga campak Jerman atau rubela.
Sedangkan untuk gejala Bell’s Palsy, biasanya terjadi kelemahan ringan hingga kelumpuhan total di satu sisi wajah yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa jam hingga minggu, wajah terasa terkulai, kesulitan membuat ekspresi wajah, nyeri di sekitar rahang, sakit kepala, hingga kehilangan rasa.
(Dyah Ratna Meta Novia)