Kenali 8 Fakta Penyakit Mulut dan Kuku yang Hantui Ternak di Indonesia

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Kamis 19 Mei 2022 16:16 WIB
Ilustrasi Hewan Ternak. (Foto: Shutterstock)
Share :

KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan cukup menghebohkan masyarakat. Bukan tanpa sebab, meskipun hanya menular dari hewan tapi berkaca dari kasus Covid-19, bisa saja penyakit tersebut memaparkan ke manusia.

Kasus ini pun banyak dilaporkan di Aceh dan Jawa Timur, setelah ratusan hewan berkuku dua dilaporkan terinfeksi penyakit menular tersebut. Apalagi, hewan berkuku dua banyak yang menjadi konsumsi manusia.

Memahami PMK lebih jauh, Wilna Vosloo, Ketua Kelompok Riset Teknologi Mitigasi Penyakit, CSIRO Health and Biosecurity, menuturkan beberapa fakta terkait PMK yang mungkin Anda belum ketahui.

Informasi ini penting sehingga Anda dapat lebih mawas diri, khususnya bagi peternak hewan berkuku dua sehingga dapat mengenali hewan ternaknya terinfeksi atau tidak. Berikut 8 fakta PMK yang sekarang mewabah di Indonesia:

Penyebab PMK

Penyebab PMK adalah virus dengan genus Aphthovirus, famili Picornaviridae. Virus ini menyebar sangat cepat, dan diketahui menginfeksi lebih dari 70 ungulate spesies hewan seperti sapi, domba, kambing, dan babi.

Ada 7 tipe PMK

PMK memiliki 7 tipe penyakit yang mana itu dikategorikan sesuai dengan virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Ketujuh tipe PMK tersebut adalah A, O, C, Asia-1, SAT-1, SAT-2, dan SAT-3.

"Tipe C PMK belum pernah dilaporkan kembali sejak 2004 hingga saat ini," terang Wilna dalam keterangannya di Webinar Talk to Scientists BRIN bertajuk 'PMK: Penelitian, Diagnosis, dan Pengendaliannya', Kamis (19/5/2022).

Penularan PMK sangat mudah

Wilna menekankan bahwa PMK sangat mudah menular antarhewan rentan. Meski begitu, penyakit ini tidak mematikan. "Hewan yang terinfeksi PMK tidak akan otomatis mati. Pada umumnya, hewan yang terinfeksi PMK akan pulih dalam waktu 2 minggu," terang Wilna.

Efek langsung PMK pada hewan

Ketika virus PMK menginfeksi hewan berkuku dua, ada efek langsung yang muncul di tubuh si hewan tersebut, seperti berkurangnya jumlah produksi susu, penurunan berat badan dan kesehatan terus melemah, serta terjadinya aborsi jika terjadi pada hewan yang sedang hamil.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya