Napak Tilas Metode Cuci Otak Dokter Terawan, Ditolak IDI Tapi Diakui Banyak Petinggi

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Rabu 30 Maret 2022 12:01 WIB
Dokter Terawan. (Foto: Setkab)
Share :

IKATAN Dokter Indonesia (IDI) akhirnya mencoret nama Dokter Terawan Agus Putranto dari daftar anggota. Ada beberapa poin kesalahan yang dibuat dokter Terawan karena disebut melanggar kode etik dari IDI.

Salah satu poin yang disorot IDI adalah penerapan metode cuci otak Dokter Terawan ke pasien sekalipun terapi tersebut belum teruji secara ilmiah.

Di media sosial sendiri, banyak pasien ataupun orang terdekat Dokter Terawan memberikan testimoni, seperti Nihayatul Wafiroh alias Ninik Wafiroh. Pernyataannya bahkan viral hingga jadi perbincangan banyak orang di Twitter.

Ninik Wafiroh yang merupakan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI tersebut secara gamblang menjelaskan dampak positif terapi cuci otak yang dilakukan Dokter Terawan kepada saudaranya, Hisyam.

"Beberapa minggu lalu, Pakde saya, Pakde Hisyam, terindikasi ada penyumbatan di saluran otak beliau, sehingga diputuskan untuk dilakukan Digital Subtraction Angiography (DSA) atau terapi cuci otak dan di Indonesia sepanjang saya tahu hanya Dokter Terawan yang melakukannya," tulis Ninik di Twitter.

Setelah itu, Ninik menjelaskan bagaimana Pakdenya dirawat dengan sangat baik di bawah pengawasan Dokter Terawan. Dia pun berani bilang bahwa pelayanan yang diberikan Dokter Terawan ke Pakde serta dia sebagai keluarga pasien sangat bagus dan prima.

Terlepas dari itu, publik kembali penasaran dengan metode cuci otak Dokter Terawan yang kontroversial tersebut. Sampai-sampai IDI geram dengan adanya terapi tersebut yang dijalankan Dokter Terawan.

Nah, di pembahasan ini, MNC Portal coba menjelaskan secara detail seperti apa terapi cuci otak Dokter Terawan tersebut. Benarkah ilegal di mata kedokteran?

Dokter Terawan menjelaskan bahwa cuci otak itu sendiri memang tidak ada dalam istilah medis.

"Di dunia medis, cuci otak disebut dengan DSA yang kemudian kami modifikasi dengan tujuan meningkatkan keamanan bagi pasien, keamanan dari radiasi, dari ancaman pada ginjalnya, dan keamanan dari teknik tindakannya," papar Dokter Terawan kala itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya