Metode dendritik ini, kata Amin, pernah dicoba untuk terapi kanker. Penggunaan untuk SARS-Cov-2 penyebab covid-19 pertama kali di dunia.
"Teknologi itu memang sudah dicoba dan itu untuk terapi. Terapi kanker. Untuk vaksin penyakit infeksi belum ada yang pernah digunakan. Jadi saat ini penggunaan SARS-Cov-2 ini memang salah satu yang dicoba pertama kali, yang akan diterapkan di manusia," katanya.
Baca juga: Andin Alami Baby Blues Usai Melahirkan, Yuk Kenali Penyebab hingga Gejalanya
Amin menjelaskan bahwa gagasan dari metode dendritik ini adalah untuk meningkatkan respons imun. "Memang gagasannya adalah untuk meningkatkan respon imun terhadap bagian-bagian dari mikroba yang akan dihentikan," ungkap dia.
"Jadi intinya dalam penyiapan vaksin dendritik ini, dari sel manusia yang diambil kemudian di biak, atau diberi antigen yang berupa bagian-bagian dari virus SARS-Cov-2 ini. Sehingga, sel dendritik ini sesuai sifatnya akan mengambil protein yang diberikan. Kemudian akan dimunculkan. Nah itu yang diharapkan munculnya kekebalan," pungkasnya.
Baca juga: Putih Telur Jangan Dibuang, Bisa Samarkan Kerutan di Wajah Lho
(Hantoro)