Perilaku fashionista yang kini beralih ke preloved branded dan melupakan barang KW tentu saja memberi dampak baik bagi siklus fashion secara global. Artinya, masyarakat sekarang lebih menghargai barang asli daripada barang KW.
"Lagipula, orang-orang sekarang makin cerdas. Mereka tahu taraf keuangannya dan tidak memaksakan pakai barang tertentu yang ternyata KW. Mereka mikirnya sudah mending beli yang asli tapi preloved daripada harga mahal tapi KW," kata Marisa.
"Lagipula, kalau bicara soal kualitas tentu saja barang KW tidak menjamin umur panjang dari barang tersebut. Beda dengan yang asli. Terus kalau KW, sudah belinya mahal tidak bisa diputar jadi duit lagi," tambah Marisa.
Konsep preloved branded seperti ini secara kasar hampir sama dengan thrifting atau membeli barang second. Tapi, tentu preloved branded menawarkan koleksi yang lebih berkelas dibandingkan thrifting yang lebih umum dan random.
Konsep belanja seperti ini pun diapresiasi desainer lokal Ali Charisma. Menurutnya, itu jauh lebih bertanggung jawab.