Kesehatan hati bisa terganggu
Organ hati terlibat langsung dengan metabolisme gula dari soda. Pemanis utama dalam soda yakni sirup jagung fruktosa tinggi meningkatkan produksi lemak di hati. Hal ini berarti minum soda setiap hari dapat meningkatkan jumlah lemak yang diproduksi di hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) atau disebut perlemakan hati.
NAFLD dapat meningkatkan peradangan di hati dan dianggap sebagai gangguan hati yang paling umum di masyarakat Barat. Menurut meta-analisis pada Juli 2016 di QJM: An International Journal of Medicine, ada hubungan yang signifikan antara minum soda biasa dan NAFLD.
Berat badan bisa bertambah
Soda termasuk sumber kalori dan gula ekstra dalam makanan. Saat Anda minum soda setiap hari, kalori ekstra ini bisa meningkatkan berat badan. Menurut USDA, sekaleng cola 16 ons menyediakan 207 kalori, 1,2 gram lemak, 51 gram karbohidrat dan 49 gram gula. Menurunkan atau mempertahankan berat badan bisa lebih mudah jika Anda tidak minum soda setiap hari.
Sebuah studi November pada 2017 di American Journal of Public Health melacak lebih dari 115.000 wanita Meksiko selama periode 2 tahun dan mengamati minum lebih sedikit soda dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Berisiko tinggi pada semua penyebab kematian
Mungkin yang paling mengejutkan dari apa yang bisa terjadi ketika Anda minum soda setiap hari adalah peningkatan risiko semua penyebab kematian.
Dalam sebuah studi pada September 2019 yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, para peneliti melihat data dari lebih dari 451.000 orang di 10 negara Eropa. Mereka menemukan, asupan total minuman ringan dengan gula dan pemanis buatan secara positif terkait dengan semua penyebab kematian.