Perempuan itu tertarik dan ia meminta kepada dukun tersebut untuk berbagi rahasianya. Sang dukun lantas memberinya ramuan untuk diminum lalu melarangnya untuk tidak melihat wajahnya sendiri di cermin selama 30 hari.
Namun, wanita itu tersiksa oleh rasa ingin tahu. Setiap kali dia menyentuh wajahnya, kulitnya lebih lembut dan dia bisa merasakan kerutan menghilang. Semua orang yang dia temui pun mengatakan betapa menawannya dia.
Tepat pada hari ke-29, rasa penasarannya pun memuncak dan tak tertahankan lagi sehingga wanita itu melanggar aturan. Ia mengintip bayangan dirinya di cermin.
Belum sempat ia memandangi wajahnya secara utuh, cermin tempatnya berkaca langsung retak dan begitu pula wajah wanita malang itu. Kulitnya lantas mulai melepuh dan wajahnya berubah, membuat ia menjadi sangat cacat dan mengerikan untuk dilihat.
Memohon untuk Pengembalian namun Tak Pernah Kembali
Dalam keputusasaan, wanita yang ketakutan itu kembali ke bomoh yang ia datangi dulu dan memohon padanya untuk melakukan sebuah pengembalian atas wajahnya dulu.
Sang dukun mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan. Namun berdasarkan keyakinan, satu-satunya cara agar ia bisa mendapatkan kembali wajahnya adalah dengan meminum darah gadis-gadis muda yang masih perawan!
Maka disitulah bermula kisah Hantu KumKum. Waktu berjalan, hari bulan dan tahun beganti, wanita itu terus melakoni ritual tersebut namun tak kunjung membuahkan hasil.
Tak seorang pun, bahkan KumKum sendiri, yang tahu berapa banyak darah yang dibutuhkan untuk mengembalikan penampilannya. Mereka mengatakan Hantu KumKum masih berkeliaran di bumi dan, sampai hari ini, dia terus menyerang gadis-gadis muda dalam upaya untuk mendapatkan kembali kecantikannya yang hilang.
(Salman Mardira)