3. Tradisi masyarakat Taiwan
Bagi banyak masyarakat Taiwan dan keturunan Taiwan di negara lain, festival ini juga tetap penting. Keluarga akan pergi ke makam leluhur dan makan tangyuan. Mereka juga akan mempersembahkan tangyuan kepada para roh di makam.
Masyarakat juga memiliki kebiasaan mempersembahkan kue sembilan lapis kepada leluhur mereka. Kue tersebut terbuat dari tepung beras dan berbentuk seperti hewan seperti ayam, bebek, kura-kura, babi, sapi, dan domba.
Menurut konsep medis tradisional Tiongkok, musim dingin adalah waktu dalam setahun yang penting bagi manusia untuk beristirahat, bersantai, dan menyehatkan tubuh dengan makanan berlemak yang tinggi.
Orang China mengikuti perilaku hewan yang berhibernasi selama musim dingin untuk meremajakan dan melestarikan tubuh mereka. Sehingga mereka juga beristirahat pada hari itu.
Masyarakat juga kerap mengonsumsi makanan yang mengandung jahe, dan menikmati ginseng serta herbal tinggi yang serupa agar dapat memulihkan dan mengendurkan saraf serta mengurangi stres.
Sejarah Festival Dongzhi
Festival kedatangan musim dingin diadakan pada awal periode Musim Semi dan Musim Gugur. Selama masa pemerintahan Dinasti Han (206 SM–220 M), hari raya ini menjadi semakin penting.
Festival ini sangat penting selama Dinasti Tang dan Dinasti Song ketika kaisar secara resmi melarangnya sebagai hari untuk menyembah dan berkorban kepada dewa dan leluhur. Ini juga disebut Festival Changzhi atau Yashui.
(Helmi Ade Saputra)