Fakta-Fakta Unik Ethiopia, Negeri Hijrah Sahabat Rasulullah hingga Simpan Tabut Nabi Musa

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 18 September 2021 13:00 WIB
Parade kemenangan tentara Ethiopia atas pasukan Italia dalam Pertempuran Adwa (Getty Images via BBC)
Share :

ETHIOPIA punya banyak keunikan. Salah satunya adalah kalender Masehi yang mereka miliki tertinggal tujuh tahun delapan bulan dari almanak yang dipakai di banyak negara. Jadi tak heran jika Ethiopia sekarang masih tahun 2014.

Ketika negara-negara lain di dunia sudah sembilan bulan memasuki tahun 2021, Ethiopia baru saja merayakan tahun baru 2014 pada 11 September lalu.

Di samping itu, Ethiopia juga punya sejarah panjang yang unik. Apa saja?

Satu-satunya negara Afrika yang tak pernah dijajah

Ya, Ethiopia negara Afrika yang tak pernah bisa dijajah. Pada 1895, Italia pernah mencoba menginvasi Ethiopia, yang ketika itu lebih dikenal dengan nama Abyssinia. Namun upaya ini berakhir dengan kekalahan memalukan.

Baca juga: Dunia Sudah 2021, Ethiopia Sekarang Masih Tahun 2014, Kok Bisa?

Sebelumnya Italia berhasil menjajah negara tetangga Eritrea setelah perusahaan pengapalan Italia membeli kota pelabuhan di Laut Merah.

Ketidakpastian politik setelah kematian kaisar Ethiopia Yohannes IV pada 1889 memungkinkan Italia menguasai kawasan dataran tinggi di sepanjang pantai.

Namun beberapa tahun kemudian, saat Italia mencoba masuk lebih jauh ke wilayah Ethiopia, tentara Italia berhasil dipukul mundur dalam Pertempuran Adwa.

Empat brigade tentara Italia dikalahkan hanya dalam hitungan jam pada 1 Maret 1896 oleh tentara kaisar Ethiopia, Manelik II.

Warga Ethiopia merayakan tahun baru 2014 (Getty Images via BBC)

Italia dipaksa menandatangani perjanjian yang mengakui Ethiopia sebagai negara merdeka, meski beberapa dekade kemudian pemimpin fasis Italia Benito Mussolini melanggar isi perjanjian ini dan menduduki Ethiopia selama lima tahun.

Salah satu penerus Manelik, Kaisar Haile Selassie, memanfaatkan kemenangan atas Italia untuk mendirikan Organisasi Uni Afrika -- sekarang bernama Uni Afrika -- dan menjadikan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, sebagai markas organisasi kerja sama regional ini.

Saat meluncurkan Organisasi Uni Afrika pada 1963, Selassie mengatakan, "Kebebasan kita tidak ada artinya kecuali jika semua negara Afrika bebas [dari penjajahan]."

Warna bendera Ethiopia yang mencerminkan semangat solidaritas Afrika. Sejumlah negara Afrika mengadopsi warna-warna ini di bendera mereka.

Baca juga: Ilmuwan Klaim Bisa Hidupkan Kembali Mammoth yang Punah Ribuan Tahun Silam

Ketika itu memang hampir semua benua ini dikuasai oleh kekuatan Eropa.

Ia mengundang para pejuang kemerdekaan di Afrika untuk mengikuti pelatihan di Ethiopia, termasuk Nelson Mandela dari Afrika Selatan.

Mandela diberi paspor Ethiopia yang memungkinkannya melakukan perjalanan ke seluruh kawasan di benua pada 1962.

Ia pernah menulis bahwa Ethiopia memiliki tempat yang sangat mendalam dalam dirinya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya