Pendiri dari Truism Fitness dan ahli nutrisi Jamie Hickey mengatakan bahwa meningkatkan kadar gula darah secara cepat dapat menyebabkan tubuh manusia mengalami "syok gula" atau sugar shock.
Nutrisionis Sarah Rueven pun menyebutkan saat tubuh mengalami syok karena meningkatnya kadar gula yang cepat. Kondisi itu secara cepat juga bisa menurun dan menyebabkan tubuh tidak normal serta mulai memberi sinyal gangguan.
"Setelah proses metabolisme dalam tubuh memecah gula-gula itu, kadar gula darah Anda pasti turun, sehingga tidak heran tubuh menjadi lemas setelah kadar gulanya turun," ujarnya.
Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Kesehatan, Cocok untuk Buka Puasa
Selain gemetar dan lemas, tubuh juga akan merasakan jantung yang berdebar dengan cepat, sakit kepala, rasa gelisah, hingga tidak bisa berkonsentrasi.
Dengan kondisi-kondisi tersebut tentu tren memakan madu beku dengan jumlah yang berlebih tidak dianjurkan apalagi bagi orang-orang yang memiliki penyakit bawaan diabetes.
Selain gangguan pada kondisi fisik dan kerja jantung, masalah lain yang ditimbulkan saat Anda mengonsumsi madu lebih dari takaran yang seharusnya adalah masalah di pencernaan.
Hal itu disebabkan madu dapat meningkatkan kadar asam di dalam lambung. Selain itu, bakteri-bakteri di dalam usus yang berfungsi pada metabolisme pencernaan ikut terganggu.
Gangguan fisik yang berpotensi dialami di antaranya mual, kembung, hingga diare. "Kelebihan gula juga menyebabkan peradangan secara umum," ujar ahli nutrisi Amanda Izqueirdo.
Baca juga: 5 Khasiat Madu untuk Kulit, Melembapkan hingga Hilangkan Jerawat
Oleh karena itu, ada baiknya tidak perlu mencoba tren ini karena menyebabkan lebih banyak keluhan dibandingkan keuntungan.
Meski demikian, jika benar-benar ingin memenuhi hasrat rasa penasaran, maka bisa mencobanya dengan jumlah madu yang dibekukan dibatasi sesuai konsumsi kebutuhan harian.
(Hantoro)