Kuda Laut Langka Terancam Punah Akibat Polusi, Butuh Penyelamatan Segera!

Aliefa Khaerunnisa Salsabila, Jurnalis
Selasa 06 Juli 2021 18:05 WIB
Ilustrasi kuda laut (Freepik)
Share :

BIOTA laut merupakan salah satu habitat di dunia yang paling terkena dampak pencemaran akibat ulah manusia, seperti kerusakan akibat limbah dan sampah yang dibuang ke perairan merusak lingkungan hewan laut, bahkan oksigennya.

Penyelam di laguna yang tercemar di Yunani barat baru-baru ini menyoroti masalah ini, karena mereka melaporkan penampakan langka dari ratusan kuda laut yang terancam punah yang bisa punah jika polusi tidak dibersihkan.

Baca juga: Pesawat Ini Dipaksa Mendarat Darurat demi Menangkap Jurnalis Kritis

"Kami melihat ratusan di sini dan jika mereka tetap ada, kami memiliki harapan," kata penyelam Vasilis Mentogiannis, seorang ahli survei bawah air yang memimpin upaya untuk melindungi kuda laut seperti dilaporkan Reuters.

"Saya tidak berpikir ada situasi serupa dengan ini di tempat lain di Yunani."

Melansir Daily Sabah, Selasa (6/7/2021), sebuah spesies yang dilindungi terancam oleh penangkapan ikan yang berlebihan dan polusi, kuda laut membutuhkan lingkungan yang penuh dengan organisme untuk dimakan dan kehidupan tanaman untuk bersembunyi.

Nelayan yang lebih tua mengatakan laguna Aitoliko di utara Teluk Patras dulunya menampung ribuan kuda laut, tetapi jumlah mereka telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dan penyelam lokal kagum ketika mereka menemukan sekelompok makhluk itu.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat kuda laut dan mereka berada di tempat yang paling tidak saya duga," kata penyelam lokal Labros Charelos.

Baca juga: Yunani Buka Pariwisata Buat 50 Negara, Wisatawan China Boleh Masuk, Indonesia Gimana?

Aitoliko, yang mencapai kedalaman hingga 30 meter (98 kaki), dihubungkan oleh saluran sempit ke laguna dangkal yang terbuka ke laut.

Selama beberapa tahun terakhir, kebocoran dari saluran irigasi yang rusak serta limbah pabrik dan pupuk telah memutus oksigen dan mencemari laguna, yang pada hari-hari berangin mengeluarkan bau "telur busuk" dari hidrogen sulfida yang dihasilkan oleh perairannya yang kekurangan oksigen.

"Di dekat permukaan itu layak, hal itu merupakan masalah yang lebih dalam," kata profesor Universitas Patras George Katselis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya