SEORANG wanita selalu menjadi penyelamat keluarga. Karena wanita selalu mengutamakan keluarganya. Apa sih alasannya?
Psikolog klinis dari Ciputra Medical Center dan Smart Mind Center Frisca Melissa Iskandar, M.Psi menjelaskan, perempuan memiliki kecenderungan naluriah untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Terutama kepentingan keluarga yakni anak dan suami.
"Ada dua faktor yang mendorong perilaku tersebut yakni internal dan eksternal. Faktor internal karena ada yang namanya dorongan untuk memiliki self image yang positif," kata Frisca dalam webinar peluncuran UOB Lady's Account.
Faktor eksternal adalah peran perempuan sebagai ibu atau istri yang memang lazimnya menjadi pengayom rumah tangga.
Selain itu, ujar Frisca, perempuan cenderung menginginkan citra diri yang positif, sehingga terkadang rela mengalah.
Dilansir dari Antara, menurut tokoh psikologi asal AS Abraham Maslow, ada hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi agar individu bisa bisa merasa sejahtera dan utuh. Begitu pula kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, manusia memenuhi kebutuhannya secara berjenjang.
"Manusia akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah jenjang pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang ada di jenjang berikutnya," kata Frisca.
Pertama adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar atau kebutuhan primer, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
 
Manusia akan memenuhi kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak pemenuhannya.
Kedua adalah kebutuhan rasa aman yang meliputi kebutuhan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.
Ketiga kebutuhan sosial yang meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.
Keempat kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan untuk aktualisasi diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain.
Frisca juga mengingatkan, walau perempuan cenderung memprioritaskan orang lain, ada baiknya perempuan mementingkan diri sendiri demi kebaikan.
"Itu bukan sikap egois. Itu namanya self love. Perempuan harusnya memenuhi empat hierarki kebutuhan itu dulu sebelum akhirnya kita bisa memenuhi kebutuhan orang lain."
"Ibaratnya, kita enggak akan bisa mengisi cangkir lain dengan cangkir yang kosong," ucapnya.
(Helmi Ade Saputra)