KEPALA Departemen Kesehatan Australia telah memupuskan harapan masyarakat bahwa peluncuran vaksin akan memungkinkan orang untuk bepergian ke luar negeri tahun ini. Ya, pemerintah setempat juga memperkirakan bahwa perbatasan akan tetap ditutup hingga 2022.
Menjelang peringatan pertama penutupan perbatasan internasional pada 1 Februari, kepala Departemen Kesehatan Brendan Murphy mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perbatasan dapat dibuka kembali tahun ini.
“Saya pikir itu pertanyaan besar. Saya pikir jawabannya mungkin tidak, ”katanya kepada ABC TV yang dilansir dari News Australia.
Ia mengakui alasan terbesarnya adalah meskipun vaksinasi akan menghentikan orang tertular virus, ia masih belum tahu apakah vaksin tersebut akan menghentikan virus tersebar ke orang lain.
“Saya pikir kita tahun ini tetap akan bertahan dengan pembatasan perbatasan yang masih substansial, bahkan jika kita memiliki banyak populasi yang divaksinasi, kita tidak tahu apakah itu akan mencegah penularan virus,” kata Profesor Murphy.
Baca Juga: Kelebihan Stok Wine, American Airlines Buka Layanan Antar ke Rumah
“Dan kemungkinan karantina akan berlanjut untuk beberapa waktu. Salah satu hal tentang virus ini adalah bahwa buku peraturan telah dibuat seiring berjalannya waktu," lanjut dia.
Prediksi Profesor Murphy membawa kabar suram bagi ribuan pelaku pariwisata di dalam negeri, perusahaan penerbangan, dan keluarga yang sangat ingin melihat orang yang dicintai di luar negeri.
Beberapa minggu yang lalu, Qantas membuka kembali pemesanan untuk penerbangan internasional dan sekarang menerima pemesanan untuk penerbangan di seluruh jaringan internasionalnya mulai 1 Juli 2021.
Penerbangan ke tujuan Asia, termasuk Singapura, Hong Kong dan Jepang, juga diharapkan akan dilanjutkan pada 1 Juli.
"Kami terus meninjau dan memperbarui jadwal internasional kami sebagai tanggapan atas situasi Covid-19 yang berkembang," kata Qantas dalam sebuah pernyataan kepada News Australia.