SELAIN wabah virus corona, muncul ancaman penyakit lainnya yang disebabkan virus nipah (NiV). Virus ini menginfeksi berbagai hewan, lalu bisa menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia. Tidak menutup kemungkinan, virus nipah juga bisa menyebabkan pandemi.
Mengutip dari laman resmi WHO, Rabu (27/1/2021), infeksi virus nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan. Bisa juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.
Baca juga: Musim Hujan, Waspada Norovirus Semakin Menyebar
Pada orang yang terinfeksi bisa menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal. Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak.
Virus nipah dilaporkan pertama kali terdeteksi di Benua Asia. Wabah virus nipah pertama diketahui di Malaysia dan Singapura pada 1999. Wabah ini menginfeksi hampir 300 manusia dan lebih dari 100 orang meninggal dunia.
Kebanyakan infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi. Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan sekresi babi yang tidak terlindungi.
Baca juga: Cegah Rotavirus Sejak Dini, Jangan Lupa Vaksin Ya
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, diketahui berasal dari konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urine atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi.
Penularan virus nipah dari manusia ke manusia juga dilaporkan terjadi di antara keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi.
Adapun tanda dan gejala seseorang terinfekis virus nipah adalah dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, antara lain pembengkakan otak (ensefalitis) dan berpotensi kematian.
Gejala biasanya muncul dalam 4 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Penyakit ini awalnya muncul dalam bentuk demam dan sakit kepala selama 3 sampai 14 hari, dan sering kali termasuk tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Baca juga: Manfaat Cuci Hidung, Bisa Terhindari dari Bakteri dan Virus Lho!
Fase pembengkakan otak (ensefalitis) dapat terjadi, di mana gejalanya dapat berupa kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Dinukil dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala awal terinfeksi virus nipah adalah:
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernapas
- Muntah
Gejala lanjutan yang bisa terjadi, seperti:
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
Kematian dapat terjadi pada 40–75 persen kasus. Efek samping jangka panjang pada orang yang selamat dari infeksi virus nipah telah dicatat, termasuk kejang yang menetap dan perubahan kepribadian.
Infeksi yang menyebabkan gejala dan terkadang kematian setelah terpapar (dikenal sebagai infeksi tidak aktif atau laten) juga telah dilaporkan berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun setelah terpapar.
Baca juga: Ampas Teh Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaatnya untuk Kesehatan dan Lingkungan
(Hantoro)