Tanda pertama mungkin berupa getaran yang hampir tidak terlihat hanya di satu tangan, kemudian dapat menyebabkan kesulitan dalam berjalan, menulis, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari lainnya. Pada penyakit ini, sel saraf tertentu di otak secara bertahap rusak atau mati.
Ini menyebabkan hilangnya neuron yang bertanggung jawab untuk memproduksi pembawa pesan kimiawi di otak yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin dalam tubuh menurun, hal itu menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak normal, gangguan pergerakan dan gejala lainnya.
Baca juga: Musim Hujan, Ini Pentingnya Konsumsi Vitamin C hingga Vitamin E
Tidak hanya untuk mengurangi risiko penyakit parkison, tetapi bahkan secara umum Anda harus mengonsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan.
Bagi orang dewasa, jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan adalah 65 hingga 90 miligram (mg) sehari. Sumber umum nutrisi ini termasuk buah jeruk, lada, brokoli, bayam, dan pepaya.
Baca juga: Mengenal Vitamin E untuk Wajah, Cocok untuk Kulit Sensitif
Sedangkan diet yang direkomendasikan (RDA) vitamin E untuk orang berusia 14 tahun ke atas adalah 22 IU (International Units). Makanan seperti biji bunga matahari, almond, labu, paprika merah adalah beberapa sumber vitamin E yang umum dan dapat dengan mudah dimasukkan ke makanan.
(Hantoro)