Nokturia adalah kebutuhan seseorang untuk bangun di malam hari untuk berkemih (buang air kecil) lebih sering pada malam hari. Kondisi ini merupakan salah satu gejala diabetes yang tidak terkontrol.
Divisi Metabolik Endokrinologi dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia, Dyah Purnamasari menyebut, prevalensi nokturia pada diabetes mellitus bisa mencapai 59,6% dan pada nokturia berat bisa mencapai 25,3%.
“Sebanyak 28,8% pasien diabetes mellitus dengan nokturia memiliki kandung kemih yang hiperaktif (overactive bladder),” ungkap Dyah Dalam Virtual Press Conference : ‘Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis’, Jumat (18/12/2020).
Pada individu usia lanjut (lansia) dengan frekuensi berkemih >3x per malam, maka risiko kematian mereka lebih besar dibandingkan individu dengan frekuensi berkemih lebih jarang. Bahkan potensinya bisa mencapai hampir 2 kali lipat dalam pemantauan 3 tahun.