Desa Wisata Pionir Kebangkitan Pariwisata Yogyakarta

, Jurnalis
Rabu 14 Oktober 2020 14:04 WIB
Desa wisata Kampung Tembi di Bantul, DIY (Foto: Instagram/@desawisatatembi)
Share :

YOGYAKARTA kaya akan destinasi desa wisata yang dimilikinya. Ya, potensi besar itu dapat menjadi pionir kebangkitan pariwisata selama masa pandemi Covid-19 menjelang adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Alam pedesaan (rural) Indonesia yang alami (back to nature, eco tourism) menjadi bayangan wisatawan mancanegara yang harus ditangkap desa wisata dengan dukungan stakeholder, perguruan tinggi (akademisi), industri pariwisata (tour travel), komunitas (gowes) maupun media massa.

“Tentunya dengan penerapan CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan), dan Environment/Ramah lingkungan) dalam SOP Covid-19 yang diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap pakar pedesaan dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Desideria Murti, mengutip dari laman KRjogja, Rabu (14/10/2020).

Menurut dia, awal pandemi Covid-19 sempat memukul desa wisata yang hanya mengandalkan single income.

“Yang mampu bertahan dan cepat adaptasi adalah desa wisata yang multi diversifikasi, memiliki usaha lain dan desa wisata yang punya kecepatan pemahaman teknologi informasi dengan menguasai sosial media, mereka bisa cepat bergerak, misalnya dengan jualan/promosi online,” terang Desi.

Ia menjelaskan, desa wisata yang mengandalkan outbond dari siswa/anak sekolah seperti di Kulonprogo harus memastikan penerapan CHSE dan belum bisa dibuka, apalagi sekolah diliburkan.

“Namun desa wisata Nglanggeran yang dulu muncul karena ada bencana justru ulet dan cepat beradaptasi dengan virtual tour, webinar,” imbuhnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya