Maskapai Singapura Buka Rute ke Yogya, Peluang Menyerap Wisatawan

, Jurnalis
Jum'at 02 Oktober 2020 19:06 WIB
Maskapai Scoot asal Singapura mendarat perdana di Bandara Internasional Yogyakarta (Foto: Instagram/@bandarayogyakarta)
Share :

BANDARA Internasional Yogyakarta telah membuka operasional maskapai Scoot, yakni maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) milik Singapore Airlines (SIA) Group, dengan rute Singapura (SIN) – Yogyakarta (YIA) – Singapura (SIN).

Ini menjadi pertanda baik bagi pergerakan perekonomian dan perlu disambut optimis akan kembali menggeliatnya industri pariwisata.

“Pembukaan penerbangan internasional ini bisa menjadi peluang. Sesuai dengan kebijakan pemda untuk pariwisata dibuka pelan-pelan. Kedatangan tamu/wisatawan juga wajib disiplin dalan SOP Covid-19,” ujar Dosen Fakultas Bisnis Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Y Sri Susilo, dilansir dari laman KRjogja, Jumat (2/10/2020).

Sri Susilo menjelaskan, pembukaan ini merupakan perkembangan luar biasa mengingat sebelumnya Pemerintah menyatakan penerbangan internasional ditutup sampai dengan Desember 2020 tetapi kini bulan Oktober 2020 justru sudah buka.

Baca juga: Main ke Kulonprogo, Jangan Lupa Mampir ke Galeri Sembung Batik

“Langkah-langkah pemulihan ekonomi dan menjaga kesehatan harus seimbang dan sejalan dalam penanganan Covid-19 ini, juga protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” tegasnya.

Menurut dia, peluang ini harus ditangkap industri pariwisata dan masyarakat Yogyakarta. “Pintu wisata sudah dibuka kembali kita bisa belajar dari Bali yang kesadaran masyarakatnya tinggi dengan pengembangan pariwisata terbukti saya pernah jalan-jalan di Bali sepanjang jalan bersih, karena masyarakat Bali sadar pentingnya pariwisata,” ungkapnya.

Demikian pula marketing Pariwisata Malaysia yang sebelum Covid-19 mampu mendatangkan 25 juta wisatawan internasional di atas Indonesia karena mampu menjual paket wisata menarik. “Mereka tidak punya Borobudur, Prambanan tetapi bisa ikut menjual,” ujarnya.

Maka Yogyakarta yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pariwisata harus bisa mengemas pariwisata yang aman dari Covid-19. “Hal ini sudah dilakukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY yang sudah melakukan sertifikasi SOP Covid-19 pada hotel anggotanya, demikian juga hindari pemberitaan viral yang merugikan pariwisata Yogya seperti kerumunan di Malioboro, tanpa masker di objek pariwisata dan lainnya,” terang dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya