Sejarah Festival Peh Cun, Terinspirasi dari Kisah Penasihat Kerajaan yang Diasingkan

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis
Kamis 25 Juni 2020 15:02 WIB
Tradisi lomba perahu naga (Foto : China International Travel)
Share :

Mereka memukul air dengan dayung dan memukul drum untuk menakuti roh jahat. Mereka melemparkan gumpalan beras ke sungai untuk memberi makan ikan, sehingga mereka tidak akan memakan tubuh jasad Qu Yuan. Seorang dokter China tua juga menuangkan anggur asli ke sungai untuk meracuni monster dan untuk melindungi jasad Qu Yuan.

Baca Juga : Mengenal Festival Peh Cun, Tradisi Kebudayaan Masyarakat Tionghoa

Sejak saat itu, orang-orang di daerah Sungai Miluo yang terletak sekira 50 kilometer utara Changsha di provinsi Hunan, China tengah telah mengikuti cara serupa untuk memperingati Qu Yuan pada hari kelima bulan kelima bulan.

Dari situ secara perlahan-lahan perahu dayung berkembang menjadi balap perahu naga. Sementara gumpalan beras menjadi bacang atau biasa disebut zongzi oleh masyarakat sekitar. Bacang tersebut dimakan secara tradisional selama festival, bersama dengan anggur realgar yang diminum untuk memperingati patriot besar Qu Yuan

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya