Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kehadiran telur infertil yang dijual di pasaran. Alhasil banyak masyarakat yang penasaran dan mencari tahu tentang fakta mengenai telur infertil atau biasa disebut dengan telur yang tidak dibuahi.
Seperti diketahui, telur infertil adalah telur yang dihasilkan tanpa proses pembuahan. Artinya seekor ayam betina tidak memerlukan ayam jantan untuk kawin dan menghasilkan telur. Mereka akan menghasilkan telur dengan sendirinya setiap hari dengan pola penyinaran yang tepat.
Melansir dari Poultry Perfomance Plus, Senin (15/6/2020), secara teoritis telur akan kehilangan kelembaban jika ditempatkan dalam kondisi tertentu. Secara teori hal ini benar, tetapi dalam praktiknya telur fertil kehilangan kelembaban sedikit lebih tinggi daripada telur infertil.
Hilangnya kelembaban telur disebabkan karena fungsi dari tekanan uap air di dalam dan di luar telur, dan ketahanan kulit dan membran terhadap hilangnya kelembaban (konduktansi).
Fungsi-fungsi ini tidak dipengaruhi oleh fakta jika telur infertil atau fertil. Kondisi ini bukan karena perubahan konduktansi telur, tetapi karena perkembangan embrio memiliki pengaruh pada tekanan uap air di dalam telur.
Baca Juga : Apa Itu Telur Ayam Infertil yang Lagi Heboh Dijual di Pasar?
Ketika embrio berkembang, mereka akan menghasilkan panas dan sebagai hasilnya telur akan sedikit lebih hangat dari lingkungannya. Karena peningkatan suhu di dalam telur, tekanan uap air di dalam telur akan naik juga.
Hilangnya kelembaban jika suatu fungsi tekanan uap air di dalam dan luar telur lebih tinggi. Tekanan uap air yang lebih tinggi di dalam telur akan menghasilkan hilangnya kelembaban yang sedikit meningkat.
Telur yang akan menetas akan menurunkan beratnya selama proses inkubasi, sekira 11% dari berat awal mereka. Telur juga menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida.
(Helmi Ade Saputra)