"Ayah saya tidak bisa mengucapkan selama tinggal kepada ibu. Dia menghadiri pemakaman tetapi dia belum melihatnya selama seminggu,"sambungnya.
Setelah kematian ibunya karena COVID-19, ayah Aya dirawat di rumah sakit karena positif COVID-19. "Ketika ayah pergi, aku sedih. Aku terus meraung di lantai," katanya.
Saat ini, Ayahnya telah pulih dan kembali ke rumah akhir pekan lalu. Namun Aya dan saudara laki-lakinya yang tidak positif COVID-19, namun mereka harus tetap menjalani isolasi. "Sebagai keluarga, kami bahkan tidak bisa dekat dan menguatkan satu sama lain. Ibu saya adalah martir,” tutupnya.
(Fahmi Firdaus )