Selain Fasilitas Jarang, Anak Berkebutuhan Khusus Masih Minim Perawat

Tiara Putri, Jurnalis
Senin 25 November 2019 19:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

POLA pengasuhan pada anak yang memiliki masalah tumbuh kembang atau biasa disebut anak berkebutuhan khusus (ABK), tentunya berbeda dengan anak pada umumnya.

Orangtua perlu memberikan perhatian lebih dan tidak menutup kemungkinan butuh bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog. Kesalahan pola pengasuhan pada ABK dapat memberikan dampak buruk bagi hidup anak kelak.

Padahal mungkin anak bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Di sisi lain, tak bisa dipungkiri jika saat ini penanganan ABK di Tanah Air belum sesuai standar operasional.

"Penanganan ABK di Indonesia SOP-nya belum sebagus bila dibandingkan dengan negara seperti Singapura atau Australia. Tak hanya dari segi fasilitas, tapi tenaga terapis juga masih kurang. Secara pendidikan terapis baru sampai D4, pelajaran spesialis juga belum komperehensif," ujar psikolog Rosdiana Setyaningrum, M. Psi, MHPEd saat ditemui Okezone dalam acara soft opening MS School dan MS Wellbeing, Senin (25/11/2019), di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Secara pendidikan terapis baru sampai D4, pelajaran spesialis juga belum komperehensif," tambahnya.

Berangkat dari hal itu, dia bersama dua rekannya Rosdiana mendirikan sekolah nonformal bagi ABK yang diisi dengan kelas-kelas untuk mengembangkan potensi anak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya