“Kalung yang saya pakai hurufnya satu per satu digergaji selama tiga minggu. Perhiasan ini dikerjakan 100 persen oleh manusia. Perhiasan juga tidak hanya sekadar desain, tapi ada konsep motif di balik itu,” terang Franka dalam Grand Opening Tulola, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Lebih lanjut, Franka menjelaskan kalung yang ia kenakan tersebut berasal dari ide dari buku sastra dan hal-hal lain dalam kehidupan manusia yang terkait dengan kekayaan Indonesia. Semuanya dituangkan ke dalam desain perhiasan.