PEMERINTAH lewat program 100 Calendar of Events (CoE) Nasional menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat mencapai 20 juta jiwa per tahun. Sayangnya, sampai saat ini program tersebut belum memberikan hasil yang signifikan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut bahwa program 100 CoE Nasional masih belum mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara. Pasalnya, beberapa kendala yang ia jabarkan saat menghadiri peluncuran CoE Nasional 2020.
Menurutnya, sejak digelar pada 2017 lalu, salah satu kelemahan program CoE berkaitan erat dengan permasalahan manajemen dan kemasan yang ditampilkan saat event berlangsung. Dari segi manajemen waktu saja, masih banyak event yang tidak disiplin, sehingga membuat wisatawan merasa bosan dan kapok untuk datang kembali.
"Jujur saya tidak ahli tapi dari segi manajmen dan performancenya masih sangat kurang. Konten atau materinya bagus-bagus, hanya saja eksekusi dan kemasannya tidak bagus. Ditambah lagi manajemen waktunya," kata Menpar Arief Yahya, di Balairung Soesilo Soedarman, kantor Kementerian Pariwisata.
"Acara kalau dijadwalkan mulai jam 2, ya harus langsung dimulai. Jangan banyak sambutan. Ada event yang sampai 5-6 sambutan," tambahnya.
Menurutnya, untuk memaksimalkan program CoE diperlukan coaching clinic dari para ahli di bidangnya. Sangat disayangkan bila suatu daerah sudah memiliki konsep dan materi berkualitas, namun justru tidak dieksekusi dengan baik.
“Dari coaching clinic ini, mereka bisa tahu karnaval itu seharusnya dikemas seperti apa. Penampilan di atas panggungnya juga harus bagaimana," katanya.
"Ada event yang panggungnya besar dan di dekat pantai, tapi formasi tariannya tidak ada cenderung individual. Jadi tidak megah dan indah. Paling gampang ya seperti pembukaan Asian Games 2018,” tegas Arief Yahya.